Price | RM45.00 |
Product SKU | 9789672485025 |
Brand | Rihla Media |
Reward Points | 45 |
Points Needed | 9000 |
Availability | 15 |
Quantity |
|
Tasawuf dan Tragedi: Kritik Kebudayaan Perspektif Syed Muhammad Naquib al-Attas. Edisi Malaysia - Kulit lembut
Pengarang: Ismail Al-‘Alam
Alih Bahasa: Rizky Febrian
ISBN: 9789672485025
Penerbit: Yayasan Bentala & Rihla
Tahun: 2021
Bahasa: Melayu (Malaysia)
Muka Surat: xxii + 155
Berat: 400g
Tragedi mencerminkan roh peradaban Barat yang mengajarkan dualisme, rasionalisme, relativisme, humanisme, sekularisme, naturalisme, dan sebagainya. Buku karya Ismail Al-‘Alam ini mencuba memahami pandangan al-Attas mengenai tasawuf sebagai jalan hidup dan jalan fikir manusia, serta kaitannya dengan konsep tragedi Barat yang sering dikritiknya. Secara spesifik, Ismail Al-‘Alam bermaksud menawarkan pemikiran al-Attas tentang tasawuf dan tragedi sebagai suatu “kritik kebudayaan” sebagaimana kita kenal dalam disiplin ilmu filsafat.
Mungkin masih ada yang bertanya-tanya untuk apa membahas tragedi di zaman ini. Di tengah banjir kultural dan invasi intelektual dari dunia Barat ke seluruh dunia seperti sekarang ini, umat Islam banyak yang hanyut terbawa arus, atau terumbang-ambing dipermainkan gelombang peradaban sekular, bingung hendak ke mana, keliru bahkan tak tahu mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Apa hakikat dan tujuan hidup manusia sebenarnya? Apakah ada kebahagiaan sejati; atau apakah manusia hanya dapat meraih kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang semu dan cepat berlalu? Apakah manusia dapat mengetahui kebenaran? Apakah keadilan itu mungkin terwujud?
Pertanyaan-pertanyaan serupa ini akan selalu menghantui dan jawapan untuknya sentiasa dicari. Semoga buku ini dapat mengantarkan kita ke sana; memulihkan luka, mereguk telaga.
Ringkasan kelebihan:
1. Alih bahasa ke dalam Bahasa Malaysia.
2. Beberapa pembetulan data dan maklumat yang ditulis.
3. Semakan rujukan.
4. Semakan nukilan, terutamanya daripada karya-karya Prof. al-Attas.
5. Kandungan perbincangan lebih lengkap, sesuai dengan edisi asal tesis (bukan edisi buku terbitan Indonesia)
6. Istilah-istilah yang dimelayukan.