Rahmat Allah Dalam Perbezaan Pendapat Ulama - Kulit lembut
Penulis: Nur Hidayat Muhammad
ISBN: -
Penerbit: ARG Training & Consultancy
Tahun: -
Bahasa: Bahasa Melayu
Muka Surat: 267
Berat: 312 g
Imam Ibnu Rajab berkata: “Maka orang-orang mesti muhasabah diri sepeninggalan para imam (seperti Imam as-Syafi’i, Ahmad dll.). Sesungguhnya banyak peristiwa yang terjadi, dan akan muncul kelompok yang menisbatkan dirinya mengikuti sunnah dan hadits, baik dari kalangan Zhahiriyyah atau yang sejenis dengan mereka, padahal mereka sangat menyelisihi sunnah lantaran menyendiri dari para imam dan menyelisihi dari jalan yang mereka lalui dengan fahaman yang difahami, atau mengambil sesuatu yang tidak diambil oleh para imam sebelumnya” .
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah juga berkata: “Barang siapa mempunyai anggapan jika ia tidak bertaqlid, dan tidak bertaqlid kepada seseorang dalam agamanya, maka itu adalah ucapan orang fasiq menurut Allah dan Rasul-Nya”. Demikian dalam kitab Thabaqat Hanabilah karya Ibnu Abi Ya’la al-Farra’ (I/31 dan 65)
Imam adz-Dzahabi dalam Siyar A’lam an-Nubala’ (16/405) ketika menjelaskan ucapan seseorang yang berkata: “Mengambil hadits lebih baik daripada mengambil ucapan as-Syafi’i dan Abu Hanifah”, beliau berkata: “Ucapan itu baik, tetapi dengan syarat orang yang berkata demikian itu adalah seorang imam yang setaraf dengan kedua imam tersebut, seperti Imam Malik, Sufyan, atau al-Auza’i, dan haditsnya ditetapkan ahli hadits serta bersih dari illat”.